Aksi sosial Kemang Pratama disingkat ASKP, adalah kegiatan sosial sebagai wujud nyata kepedulian terhadap masyarakat kurang mampu di sekitar wilayah Perumahan Kemang Pratama. Pertama kalinya kegiatan ini dilakukan di bulan Agustus tahun 2015. Ide awal muncul dari teman-teman di lingkungan RW 36, Kemang Pratama 2. Kemudian ide ini mengikutsertakan warga Kemang Pratama Regency, Kemang Pratama 1, 3, dan 5.
ASKP terakhir kali dilaksanakan di bulan Desember pada tahun 2016. Hari ini, setelah kurang lebih 2 tahun yang lalu, di tanggal 21 dan 22 April 2018, ASKP kembali dilaksanakan. Kali ini jauh lebih besar dan lebih berwarna dengan berbagai kegiatan-kegiatan positif yang belum ada sebelumnya. Acara ini melibatkan 10 RW, pemerintah, komunitas, yayasan, perusahaan, donatur, dan seluruh warga yang tinggal di Perumahan Kemang Pratama. Warga berbaur bersama, bahu-membahu, mengumpulkan barang bekas yang layak pakai, sembako, pelatihan kewirausahawan terhadap warga, mempersiapkan segala sesuatu dalam kepanitiaan, tanpa mempedulikan latar belakang suku, suku, Agama ras dan antar golongan. Semua menyatu dalam niat yang tulus untuk peduli terhadap sesama.
Jauh-jauh hari sebelumnya, warga sudah saling berinteraksi dalam kepanitiaan. Disini, kami melihat sendiri ibu-ibu di setiap hari Jumat bertemu, diskusi, membahas, sekaligus ber-aksi menyeleksi pakaian-pakaian bekas dari warga. Interaksi ini membuat warga saling mengenal satu sama lain, menjalin keakraban dalam semangat sosial. Hal-hal inilah yang membuat dan menumbuhkan rasa toleransi serta semangat kekeluargaan yang tinggi di antara warga Kemang Pratama. Jauh dari sikap sikap intoleransi dan diskriminasi. Rasa kekeluargaan dan kebersamaan di atas dari semua perbedaan yang ada.
Keberagaman panitia dan warga jelas sangat terlihat menjadi kekuatan yang DAHSYAT, menggerakkan ASKP dengan menjangkau kurang lebih 2.500 warga masyarakat yang kurang mampu, untuk datang berobat, pemeriksaan kesehatan mata, pembagian sembako, penyuluhan kesehatan untuk ibu hamil, Penyuluhan anti narkoba dan LGBT, hingga kepada pembagian barang bekas layak pakai . Tidak mudah untuk organisasi 2500 warga masyarakat yang berbondong-bondong datang ke tenda-tenda yang sudah disiapkan oleh panitia.
Potensi-potensi kecelakaan kerja, antrian yang bisa menimbulkan kericuhan, kenyamanan pengunjung, area sponsor, untuk penyuluhan pemerintah, narasumber dari berbagai pelatihan, keamanan, koordinasi dengan Komplek service, peminjaman tenda, dan asesoris lainnya adalah semua hal yang patut diperhitungkan dan dipersiapkan dengan matang. Itulah sebabnya dalam kepanitiaan, dibentuk seksi-seksi kerja yang mengatur dan mengorganisasi dengan sangat baik.
ASKP kali ini dibagi dalam 2 hari penyelengaraan yakni di hari Sabtu 21 April 2018, dan keesokan harinya Minggu 22 April 2018.
Hari pertama Sabtu, tanggal 21 April 2018 adalah kegiatan sosial dengan tema pengobatan umum masyarakat tidak mampu, pemeriksaan kesehatan mata, penyuluhan kesehatan, medical check up dll. Menariknya, kegiatan ini dilakukan sendiri oleh warga yang kebetulan berprofesi sebagai dokter dan tenaga kesehatan. Dari pagi hingga siang, warga yang sebagian besar lansia berdatangan untuk memeriksa kesehatannya. Suasana pun mencair dalam semangat kekeluargaan dan sosial. Warga yang telah selesai dilayani dan diberikan obat secara cuma-cuma, kemudian diberikan sembako.
Di sisi lain, warga terlihat sedang mempersiapkan acara yang akan dilaksanakan keesokan harinya Minggu 22 April 2018. Interaksi antar warga terlihat jelas. Bahu membahu, mempersiapkan, tenda panggung, stand bazar, display barang bekas. Sekaligus sebagai puncak acara ASKP.
Sejak pagi jam 07.00 WIB beberapa warga sudah terlihat dalam keramaian. Antri untuk membeli kupon seharga Rp5.000 dan Rp10.000. Kupon inilah yang nantinya akan digunakan untuk pengambilan barang bekas. Hal ini dilakukan semata-mata agar semua dilakukan dengan tertib dan teratur.
Pukul 07.30 WIB, pintu masuk area barang bekas pun dibuka. pengunjung seakan tidak mau kehabisan barang bagus, beberapa di antaranya terlihat tidak sabar, dan sempat merepotkan panitia yang berusaha sekuat tenaga agar tidak terjadi dorong-mendorong, yang bisa menimbulkan korban. Petugas keamanan dilibatkan untuk mengatasi warga yang tidak mengikuti antrian. berkat ketegasan dan koordinasi dari panitia serta petugas keamanan, hal ini pun bisa diatasi hingga selesainya pembagian barang bekas.
Lelah, pegel, kepanasan, dan capek. Itulah yang dialami oleh ibu-ibu panitia yang bertugas melayani warga. Namun semua diungkapkan dalam suasana tawa, ceria, menepis semua rasa lelah pegal dan panas. Semua saling menyemangati satu sama lain.
Di sisi panggung, stand donatur, peserta bazar makanan, mobil penyuluhan dari Departemen Kesehatan, serta beberapa dealer mobil juga memulai aksinya, menggaet setiap pengunjung yang ada. Pertunjukan musik di atas panggung yang telah disiapkan mencuri perhatian warga. Lagi-lagi, guyub musik yang lahir dan besar dari warga, GMKP unjuk gigi dengan lagu-laguyang enak didengar. Terlihat warga tidak canggung untuk bergoyang dan berdansa bersama. Semua torang basudara. Alf idol menggoyang panggung hiburan, mengajak anak-anak, orang muda yang mempunyai bakat musik untuk tampil bernyanyi bersama. Dahsyat, seru dan sangat cair. Musik menyatukan semuanya.
Sedetik acara terhenti, terdengar pengumuman dari panitia. bahwa menteri tenaga kerja kabinet Jokowi ingin berbaur bersama warga Kemang Pratama, yang kebetulan pada hari itu menghadiri acara car free day Bekasi Bp. Hanif Dhakiri dan istri. Beliau pun datang dan terlihat sangat akrab dengan warga, langsung menuju area pembagian barang bekas, melihat kesana kemari, ikut dalam keramaian pengunjung barang bekas.
Kedatangan sang menteri, tidak disia-siakan ibu-ibu untuk berselfie Ria. sesekali justru sang menteri lah yang meminta untuk ber selfie dengan ibu-ibu panitia. Naluri sang menteri tidak jauh-jauh dari panggung musik. Beliau langsung diarahkan menuju panggung untuk beraksi. Sebelum melantunkan beberapa lagu, Sang Menteri juga menyempatkan untuk menyapa warga dalam kata pidato singkatnya, serta dukungan pemerintah terhadap ASKP, khususnya untuk Kementerian tenaga kerja. Beberapa program dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi dapat dimanfaatkan sepenuhnya oleh ASKP untuk memberdayakan warga, terutama warga yang tidak mampu.
Acara berangsur-angsur selesai, pukul 11.30 WIB, barang bekas pun sudah dalam posisi kosong, pengunjung sudah mulai sepi meninggalkan area. beberapa panitia sibuk untuk merapikan segala sesuatunya, dibantu oleh cleaning service kompleks membersihkan sampah sampah yang masih bertebaran di sekitar area. Semua berjalan dengan lancar, tanpa hambatan yang berarti. Terima kasih atas segala daya upaya oleh warga untuk kegiatan ASKP.
Warga Lingkungan Maria Regina dalam ASKP
Warga di lingkungan Maria Regina tidak ketinggalan. Mengambil bagian, bahkan menjadi inisiator utama dalam kegiatan SKP. Tercatat Bapak Budi Utomo sesepuh Lngkungan Maria Regina , adalah sebagai wakil ketua dalam kepanitiaan utama ASKP. Ibu Winda, Ibu Lian, Ibu Watik, Ibu Herma, Ibu Ani dan Ibu Rita adalah panitia aktif dalam ASKP. Ibu Lian harus merelakanmu ruang kelas kursus sebagai tempat penampungan sementara barang bekas dari warga.
Terlihat juga beberapa nama-nama pengurus lingkungan lain dalam kepanitiaan ASKP. Seperti Bapak Victor ketua wilayah, Bapak Rinto, Bapak Heri, Bapak Karta, Ibu Ninuk, Ibu Nora, Ibu Rini, dll. Semua mengambil bagian dalam kepanitiaan dan terlibat aktif.
Kita Bhinneka kita Indonesia, bukan hanya slogan yang terucap dengan kata-kata, tapi telah menjadi nyata dalam tindakan. Mari kita jaga terus rasa toleransi, kekeluargaan dan kebersamaan ini sekarang dan selama-lamanya. Tuhan Yesus memberkati Amin
No comments:
Post a Comment