1. Sejak kecil, kamu yang terlahir di keluarga Katolik udah terbiasa menjadi kaum minoritas.
2. Saking tolerannya, kamu gak masalah saat belajar kurikulum agama lain di bangku TK maupun SD.
3. Bagi siswa sekolah negeri, mata pelajaran agama Islam adalah saatnya kamu bersantai.
4. Entah sejak kapan, kamu pun jadi terbiasa dengan sebutan ‘non-Muslim’.
Terbiasa dengan sebutan non muslim
5. Terlepas dari sebutan itu, kamu sebenarnya punya nama asli yang “agak” keren…
Kamu bangga dengan nama kamu
6. Di tempat umum, kadang kamu menuai tatapan ajaib saat bikin tanda salib.
7. Hal lain yang bikin orang heran: doamu sebelum makan panjang banget.
7. Hal lain yang bikin orang heran: doamu sebelum makan panjang banget.
8. Yang lebih bikin orang takjub, ternyata kamu cukup fasih bilang ‘Assalamualaikum’ :p
9. Lalu, kamu yang dibaptis saat bayi merasa bersyukur setelah paham betapa ribetnya baptis dewasa.
10. Karena ribetnya prosesi agama ini, kamu cuma bisa geleng-geleng kepala ketika ada yang bilang gereja Katolik itu melakukan Kristenisasi terselubung.
11. Sama seperti agama lain, Katolik juga memiliki berbagai ritual dan doa dasar. Beberapa di antaranya wajib kamu hafalkan.
12. Kamu mungkin punya teman yang sedang meniti jalan menjadi pelayan Tuhan. Bagimu, mereka adalah orang-orang yang ‘super’.
13. Tapi tak perlu jadi calon pastor, bruder, atau suster untuk dapat ujian iman. Ketika ingin menikah, kamu pun harus diuji terlebih dulu.
14. Makanya, pacaran di Katolik itu biasa, Saudara-Saudara!
15. Ngomong-ngomong soal pacaran, hal yang seru adalah ketika kamu menjemput atau dijemput pacarmu di depan SMA khusus putri atau asramanya.
16. Atau, kamu yang kuliah di Yogyakarta mungkin pernah pacaran di tepi Babylon Asrama Mahasiswi Syantikara?
17. Ada tempat spesial yang bisa kamu tuju bareng pacarmu: Gua Maria!
17. Ada tempat spesial yang bisa kamu tuju bareng pacarmu: Gua Maria!
18. Tapi, yang membuatmu galau adalah ketika pacar yang kamu cintai itu beda agama.
19. Walau pernikahan beda agama “bisa diatur” dalam ajaran Katolik, tetap aja kasusnya tidak sesederhana itu…
20. Gak hanya romantisme di atas, kadang kamu juga mesti berhadapan dengan komentar-komentar berikut:
a. “Eh, kalungmu kok keren, sih?” (Nunjuk rosario.)
b. “Kamu Katolik? Kamu pasti pinter nyanyi, ya?”
c. “Kamu penyembah berhala, ya?”
c. “Kamu penyembah berhala, ya?”
d. “Katolik sama Protestan emangnya beda? Sama-sama Kristen ‘kan?”
e. Kamu kafir kan?, ah biasa aja, klo iya emang mengapa?
21. Terlepas dari semua itu, kamu menyadari bahwa agama gak seharusnya dijadikan dalih untuk memecah-belah sesama.
22. Karena bagimu, romantisme sesungguhnya adalah saat kita semua bisa tinggal berdampingan dalam damai.
23. Sekalipun banyak lika-likunya, kamu tetap bangga menjadi orang Katolik di Indonesia!
sumber : https://www.hipwee.com/hiburan/berbagai-sisi-kehidupan-anak-muda-katolik-di-indonesia/